HUJAN BULAN JUNI

KISAH PUITIS DALAM HUJAN BULAN JUNI
Peresensi oleh Zahara Salsabila


Identitas Buku

Judul Buku           : Hujan Bulan Juni
Penulis                  : Sapardi Djoko Damono
Penerbit                : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit        : 2015
Jumlah Halaman : 135

Pendahuluan

    Novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono awalnya buku yang berisi kumpulan puisi karyanya yang kemudian berkembang menjadi novel. Sapardi menuangkan karyanya dengan epic khas Bahasa tangan yang selalu dia buat sehingga pembaca dapat mengenal langsung dengan karyanya. Sapardi sendiri adalah sang legendaris pujangga yang memiliki banyak penggemar dan memiliki banyak penghargaan yang semakin mengharumkan namanya. 

Isi

    Novel Hujan Bulan Juni berisi tentang kisah percintaan sederhana antara Pingkan dan Sarwono dengan dibumbui konflik perbedaan agama dan suku. Pasangan tersebut sama sama seorang dosen di Universitas Indonesia yang mengawali kisah cintanya karena berada di tugas yang sama. Karena sering bertemu maka keduanya menjalin kasih. Menariknya, kisah mereka dipenuhi dengan obrolah remeh yang cukup menarik. Konflik dimulai saat Pingkan harus melanjutkan studinya di negara Sakura. Sarwono dibuat merana karena harus berjarak dengan sang kekasih ditambah di Universitas tempat Pingkan  melanjutkan studi ada seorang dosen pria yang dikabarkan pernah dekat dengan Pingkan. Di bab akhir, dikisahkan Sarwono jatuh sakit karena penyakit paru-paru basah yang dialaminya hingga cairan didalamnya perlu disedot. Pingkan sebagai seorang kekasih yang sama menanggung rasa rindu dengan Sarwono bergegas menuju tanah air untuk menemui kekasih tercintanya.

Kelebihan

    Gaya penulisan novel ini di nilai sangat khas Sapardi Djoko Damono. Novel ini berbentuk narasi yang sangat indah dengan gaya bercerita seprti puisi. Banyak pembaca yang mengutip narasi novel Hujan Bulan Juni seperti,”Aku mencintaimu tanpa walaupun tanpa meskipun.”. Sapardi juga menyampaikan pesan tersirat tentang toleransi agama dalam sebuah hubungan kisah percintaan. Dalam kisah yang cukup singkat pembaca dibuat puas menikmati kisahnya.

Kekuranagan

    Kekurangan dalam novel Hujan Bulan Juni terletak pada alur cerita yang melompat-lompat. Plot cerita terkadang terjadi dilatar waktu sekarang, kemudian berlanjut alur mundur yang secara tiba-tiba sehingga membuat pembaca dibuat bingung. Kendala lainnya terletak pada sajak-sajak yang cukup mendalam untuk mengerti maksud dari kalimat tersebut.

Kesimpulan

    Kisah cinta Sarwono dan Pingkan mengajarkan pembaca untuk saling menghargai perbedaan kepercayaan. Nasib  seorang manusia harus diperjuangkan tapi takdir dari sang Maha pencipta pastinya akan turut serta. Dari kisah ini juga kita belajar tentang “ Mencinta tanpa takut kehilangan.

Komentar

Postingan Populer