PERAHU KERTAS
Peresensi oleh Gita Tri Novitasari
Penulis : Dewi Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2009
Jumlah Halaman : 444
Pendahuluan
Novel Perahu Kertas merupakan karya dari Dewi Lestari. Novel Perahu Kertas juga diangkat menjadi sebuah film dengan judul yang sama. Perahu Kertas mengisahkan kisah cinta dua manusia bernama Kugy dan Keenan.
Sinopsis
Perahu Kertas bercerita tentang Kugy, seorang gadis yang gemas berkhayal dan menulis dongeng. Ia membuat surat untuk Dewa Neptunus dalam bentuk perahu kertas yang dihanyutkan ke danau atau laut. Kecintaan Kugy terhadap dunia sastra membuatnya menempuh pendidikan sastra di sebuah universitas di Kota Bandung. Sementara itu, Keenan adalah seorang pria yang senang melukis. Setelah itu tinggal di Amsterdam bersama sang nenek, Keenan akhirnya kembali ke Indonesia dan mengenyam pendidikan di Kota Bandung. Keenan sebenarnya bercita-cita untuk menjadi seorang pelukis. Namun, ia terpaksa masuk ke Fakultas Ekonomi karena keinginan sang ayah.
Sahabat Kugy sejak kecil, Noni, mempertemukan dirinya dengan Keenan. Keenan sendiri merupakan sepupu dari kekasih Noni yang bernama Eko. Keempatnya pun bersahabat hingga akhirnya Kugy dan Keenan memiliki rasa satu sama lain. Perasaan itu mereka pendam dalam hati karena Kugy sudah memiliki kekasih bernama Joshua. Sedangkan Keenan dijodohkan dengan sepupu Noni yang bernama Wanda. Hubungan Kugy dan Keenan semakin merenggang setelah Keenan berpacaran dengan Wanda. Suatu saat, Keenan mengalami masalah sehingga ia harus mengakhiri hubungannya dengan Wanda.
Masalah keluarga dan patah hati yang dialaminya membuat Keenan meninggalkan kehidupan di Kota Bandung. Ia pun pergi ke Bali dan bertemu dengan Pak Wayan yang memiliki hobi melukis. Selama menetap di Pulau Dewata, Keenan mulai melanjutkan bakatnya di bidang seni lukis. Ia juga jatuh cinta dengan keponakan Pak Wayan, Ludhe Laksmi. Di sisi lain, Kugy bekerja di Jakarta sebagai copywriter. Dia bertemu dengan Remi, atasan dan sahabat kakaknya. Keduanya jatuh cinta dan memutuskan untuk menjalin hubungan. Suatu ketika, Keenan harus kembali ke Jakarta karena harus melanjutkan perusahaan keluarganya. Kugy dan Keenan pun bertemu kembali di Kota Jakarta.
Isi (kelebihan dan kekurangan)
Keunggulan Novel Perahu Kertas adalah salah satu novel dengan cerita yang menarik dan unik. Novel ini mempunyai tema persahabatan, sekaligus percintaan berbalut mimpi, harapan dan cita-cita yang dikemas secara bagus. Konflik yang dimuat akan membuat pembaca juga terhanyut ke dalam cerita. Pilihan kata dan gaya bahasa yang dituangkan pun bersifat ringan, sederhana, dan menyesuaikan kondisi masyarakat pembaca di masa kini sehingga cerita dalam novel ini pun dapat dinikmati, dimengerti, dan dipahami secara baik dari berbagai kalangan pembaca, mulai dari remaja sampai dewasa.
Selain itu, novel ini mengandung nilai edukatif sebab saat kalian membaca novel ini, akan ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dan diterapkan di kehidupan sehari-hari. Hal itu, di antaranya harus tetap semangat dalam meraih mimpi dan cita-cita, tetap percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur dan menetapkan, pantang mundur atau menyerah, serta memahami jati diri.
Kelemahan dalam novel Perahu Kertas terletak pada latar tempat yang kerap kali berubah dan berpindah. Barangkali bagi sebagian pembaca, hal itu akan membuat bingung dalam memahami latar tempat yang ada di dialog-dialog para tokoh, terkecuali latar tempat yang memang sudah dijelaskan pada alur cerita. Hal tersebut diperlukan konsentrasi tinggi dan pemahaman oleh para pembacanya untuk mengidentifikasi latar tempat dalam cerita.
Tidak hanya itu, ada pun beberapa cerita yang mana alur ceritanya cenderung monoton alias itu-itu saja sehingga menimbulkan impresi kurang memikat. Hal itu yang akhirnya mendatangkan rasa bosan dari para pembaca saat hendak menyelami novel.
Penutup
Dari novel ini, kita dapat mengambil berbagai amanat yang memuat di dalamnya, hal itu seperti bersikap rasional bahwa memang kenyataannya tidak semua hal yang kita impikan atau yang dicita-citakan akan terwujud. Dengan kata lain, menerima realitas hidup yang sesungguhnya. Kemudian, kita harus bijaksana dalam memutuskan sesuatu hal sebab di setiap pilihan tentu ada konsekuensinya. Intinya, dalam sebuah pencapaian, adanya proses panjang beserta segala halang rintang. Melalui proses itu, kita diuji apakah kita mampu untuk menghadapi dan melewatinya atau justru berhenti di tengah jalan dan pasrah akan semuanya.
Sae
BalasHapus